Siapkan New Human Capital, BINUS University Berikan New Set of Skills untuk Mahasisw

Agar bisa bertahan di tengah Revolusi Industri 4.0, transformasi digital secara masif sangat dibutuhkan di semua sektor industri. Agar mampu mengadopsi tren teknologi terkini ke dalam bisnis, Lecturer Specialist Doctor of Computer Science dari BINUS University, Dr. Ir. Haryono, M.Sc, menekankan pentingnya new human capital sebagai modal utama bagi industri.

Agak berbeda dari sumber daya manusia (SDM) atau human resource (HR) yang sudah ada, new human capital dibekali dengan new set of skills yang membuatnya lebih unggul dan memiliki daya saing tinggi pada Revolusi Industri 4.0. 

Apa yang dimaksud dengan new human capital?

Memasuki era Revolusi Industri 4.0, pemahaman terhadap istilah HR kini agak sedikit berbeda. HR telah mendapat suntikan hal baru berupa keahlian tambahan atau new set of skills terkait tren teknologi terkini. Dengan kata lain, bisa dibilang bahwa new human capital adalah versi plus atau lanjutan dari HR. 

“Jadi, ketika bicara new human capital, itu berarti kita bicara mengenai HR yang memiliki tambahan-tambahan yang sangat diperlukan pada masa modern, Revolusi 4.0, juga Society 5.0. Kita ini adalah Society 5.0 yang menggunakan semua fasilitas dari recent trends technology,” papar Haryono dalam wawancara secara virtual pada 22 September 2021.

New human capital ini nantinya akan mendukung penerapan knowledge-based economy, yakni ekonomi yang digerakkan dengan pengetahuan dan menggunakan tren teknologi paling mutakhir seperti artificial intelligence (AI). Walau berbekal pengetahuan, pengalaman atau experience juga tak kalah penting dalam menciptakan new human capital berkualitas baik. Bahkan experience justru menjadi bagian dari knowledge tersebut.

New set of skills bersifat multidisiplin, interdisiplin, atau transdisiplin

Menjadi new human capital sebetulnya tidak harus menunggu hingga seseorang terjun ke dunia kerja. Sebaliknya, justru new human capital sebaiknya dipersiapkan sejak bangku kuliah agar ketika memasuki dunia kerja, ia tak lagi bingung dan sudah siap untuk bersaing di era Revolusi Industri 4.0.

BINUS University sendiri sebetulnya sudah sejak lama menyiapkan new human capital. Bahkan bisa dibilang bahwa BINUS University merupakan leader dalam new human capital di Indonesia. Artinya, BINUS University cukup gencar dalam mendorong mahasiswa untuk mempelajari new set of skills yang dapat membantu mereka untuk menjadi new human capital.

Namun, new set of skills tersebut haruslah bersifat multidisiplin, interdisiplin, atau transdisiplin. Hal ini, khususnya, telah diterapkan pada program Doctor of Computer Science (DCS) di BINUS University. Mahasiswa DCS dituntut untuk bisa melakukan riset yang mengadopsi sifat ini. Artinya, ilmu yang digunakan harus bersifat lintas-bidang. Salah satu contohnya adalah financial technology (fintech) yang menggabungkan banking dengan ilmu komputer.

New set of skills yang diberikan BINUS DCS ada tiga: disiplin ilmu komputer, disiplin sistem informasi, dan interdisciplinary scale-nya itu lintas bidang ilmu. Jadi, sekarang warnanya seperti itu ya. Lulusan BINUS University hampir pasti memiliki satu ilmu computer science, yang kedua mempunyai ilmu interdisciplinary,” ujar Haryono.

Dibarengi dengan pengetahuan tentang ICT

Selain, bersifat multidisiplin, interdisiplin, atau transdisiplin, new set of skills yang diajarkan kepada mahasiswa BINUS University juga dibarengi dengan basis information and communication technology (ICT). Sejak awal, pengetahuan soal ICT selalu ada dalam setiap pembelajaran di BINUS University. Tak hanya pada jurusan Ilmu Komputer, seluruh program S1, S2, dan S3 di BINUS University pasti mendapat sentuhan mengenai ICT.

Sedangkan program DCS sendiri menawarkan dua jurusan, yaitu Computer Science dan Information System. Masing-masing memiliki new set of skills yang berbeda. Computer Science, misalnya memberikan new set of skills secara teknis ilmu komputer, yang mempelajari hal-hal seperti algoritma dan AI.

Sementara itu, jurusan Information System fokus mendorong mahasiswa untuk mengembangkan sistem yang bisa langsung diaplikasikan di suatu bisnis. New set of skills yang diberikan pun beragam karena tergantung pada minat dari masing-masing mahasiswa, bisa berupa Internet of Things (IoT), AI, robotik, machine learning, dan sebagainya.

Kontribusi BINUS dalam menyiapkan new human capital dengan pengetahuan ICT diharapkan mampu mendorong pembangunan knowledge-based economy di Indonesia. Dengan begitu, transformasi digital pada era Revolusi Industri 4.0 pun dapat berjalan optimal.