Peran Internet Sebagai Penghubung Area Urban dengan Pedesaan
Jaringan internet memang sudah masuk ke Indonesia sejak era 90-an. Namun, selama 1 dekade terakhir, penggunaan internet sudah merambah ke hampir seluruh sektor industri di Indonesia. Tidak heran kalau internet dianggap sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia, sekarang dan nanti.
Doctor of Computer Science BINUS University mempersembahkan DCS Podcast, obrolan santai yang dipandu oleh Dr. Ford Lumban Gaol (Head of Doctor of Computer Science BINUS University). Kali ini, DCS Podcast mengundang Ir. Satriyo Dharmanto, M.Si untuk membahas topik “Pengaruh ICT Masuk Desa Terhadap Ketahanan Ekonomi Nasional.”
Upaya Pemerintah dalam Penetrasi Internet di Pedesaan Walaupun data menunjukkan saat ini sekitar 73% populasi di Indonesia sudah memanfaatkan internet dalam kegiatan sehari-hari, Satriyo menekankan bahwa pengguna internet di Indonesia masih didominasi oleh masyarakat di Pulau Jawa. Padahal, Indonesia merupakan negara berkembang dengan tingkat pertumbuhan bandwidth usage yang lebih tinggi dibanding negara maju. Hanya sekitar 16% populasi di luar Pulau Jawa dan Sumatra yang tercatat menggunakan internet setiap harinya. “Di luar Jawa memang lebih rendah, jadi pemerintah fokus ke sana.”
Pemerintah pun bergerak untuk membangun infrastruktur dan juga ekosistem yang memudahkan pelaku telekomunikasi untuk merambah ke cakupan daerah yang lebih meluas, tepatnya di area luar Jawa. Satriyo mengungkap bahwa pemerintah Indonesia saat ini sedang membangun internet backbone yang fungsinya seperti jalan tol, yakni dapat menumbuhkan perekonomian daerah tersebut ketika selesai dibangun. Pemerintah telah menunjuk BAKTI Kominfo untuk proyek ini.
Di samping itu, pemerintah juga melakukan yang namanya capacity building untuk mempersiapkan masyarakat pelosok dalam pemakaian internet untuk hal produktif. Karena tujuannya untuk memakmurkan ekonomi, Satriyo melanjutkan bahwa pemerintah pun melakukan pendekatan stakeholders di desa, yaitu BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) dengan memberikan dana minimal Rp800 Juta/tahun ke desa-desa.
Bagaimana Masyarakat Pedesaan Bisa Memanfaatkan Internet
Lantas, seperti apa capacity building yang dilakukan oleh pemerintah? Pertama, tentu saja edukasi kepada masyarakat bagaimana internet bisa membawa berbagai manfaat bagi kelangsungan hidup mereka. “Internet ini sarana untuk kolaborasi. Ternyata ada potensi kota dan desa yang tidak bisa tersambung kalau tidak ada internet. Jadi, ada resource yang sia-sia.”
Satriyo menyambungnya dengan contoh kasus kelebihan panen jeruk di daerah Sambas, Kalimantan Barat. Dengan adanya internet, para petani jeruk selain bisa menjual hasil panen di daerah Sambas dan Kalimantan Barat, sekarang bisa menjual jeruk lewat online marketplace bahkan ke luar pulau.
Satriyo juga menjelaskan bahwa dirinya ikut dalam program ini untuk mengajak masyarakat desa berpikir dari perspektif bisnis. Mereka diajarkan soal business model canvas, seperti mengenali apa itu value proposition dan lain sebagainya. Selain itu, program pemerintah ini juga mengajak masyarakat untuk investasi lewat BUMDes. “Ini memudahkan masyarakat desa juga untuk mulai bisnis baru. Mereka bisa planning dari awal, misalnya modalnya berapa, tingkat kegagalan, serta potensi pasar.”
Cara Meningkatkan Digital Literacy di Wilayah Pedesaan
Banyak konotasi bahwa masyarakat desa akan kesulitan dalam belajar menggunakan TIK dan internet. Satriyo pun mengakui demikian, namun ia juga menjelaskan bahwa pada nyatanya ada antusiasme dari masyarakat pedesaan. “Mereka punya daya tangkap yang tinggi. Begitu diajak diskusi, mereka langsung tanggap. Namun, dukungan pemerintah untuk mengarahkan mereka itu perlu,” ujar Satriyo.
Seperti yang sempat disinggung, Satriyo mengatakan bahwa edukasi digital literacy harus dimulai dari pemahaman bahwa internet itu erat kaitannya dengan ekonomi rumah tangga dan desa. Ini karena masih banyak populasi desa yang belum tahu bahwa internet bisa digunakan untuk menunjang ekonomi secara masif. Kemudian, Satriyo bersama BAKTI Kominfo juga mengajarkan keterampilan TIK dasar seperti cara membuat akun email.
Ekonomi dan Kesehatan Saling Berdampingan
Masa pandemi seperti sekarang ini menurut Satriyo menjadi bukti bahwa internet berperan besar bagi ketahanan masyarakat di desa, baik secara ekonomi maupun kesejahteraan. Dari kacamata Satriyo, masyarakat di desa memiliki ketahanan yang lebih tinggi dibanding warga kota karena mereka lebih mandiri. “Mereka bisa ubah lahan jadi sawah, bisa juga jadi nelayan untuk dapat uang. Kalau orang kota agak susah untuk langsung jadi pengusaha.”
Karenanya, salah satu upaya yang dilakukan adalah untuk memberi pemahaman kepada masyarakat desa bahwa kesehatan itu nomor satu, tetapi ekonomi juga penting. Satriyo juga menekankan bahwa kita dan masyarakat desa termasuk komunitas global.
“Dengan adanya pandemi ini, mereka mulai sadar kalau yang tadinya ada turis datang, sekarang tidak ada. Biasanya ada orang datang beli hasil bumi, sekarang tidak lagi. Mereka sadar kalau perlu adanya peningkatan kapasitas dengan pendekatan ICT supaya mereka lebih mampu menghadapi tantangan ke depan.